7:53 PM
Fadel Aziz Pase
Bireuen - Sapi berkaki lebih dari pada empat sudah sering anda melihat dan mendengarnya. Namun, pernahkan anda melihat sapi berkaki tiga. Mungkin pernah, mungkin juga tidak. Bagi anda yang belum pernah melihatnya, di Desa Alue Udeung, Kecamatan Peusangan, Bireuen sapi milik M. Kasyah (65) berkaki tiga. Dua kaki belakang dan satu kaki lagi di bagian depan sebelah kanan.
Menurut pemiliknya, sapi berkaki tiga itu sudah berumur sekitar 2,5 tahun. Sapi tersebut menderita cacat bawaan.Sejak lahir sudah tidak memiliki kaki depan sebelah kiri. "Sedangkan induknya dan anak sapi itu yang lain,lahir dalam kondisi normal semua," jelas Sapiah Istri M. Kasyah kepada sejumlah wartawan di rumahnya, Rabu (21/9).
Ketika sapi itu masih kecil,sebut Sapiah, sapi itu tidak begitu bermasalah. Dia (Sapi-red) bisa berlari-larian, seperti layaknya anak sapi lainnya. Tapi begitu usia bertambah dan badannya juga semakin besar. Sekarang sapi itu kalau berjalan agak tertatih-tatih.
Karena kondisinya itu sapi tersebut dikandangi saja sendirian. Sapiah harus memberinya pakan siang dan malam secara lebih spesial. Sedangkan sapinya yang lain, dia ikat dan gembalakan di pekarangan rumahnya.Sapiah sangat kasihan sama sapi berkaki tak lengkap itu. Masalahnya, kalau sapi tersebut berdiri lama-lama, agak kepayahan. Sebab, kakinya yang satu di bagian depan, tak sanggup menahan beban tubuhnya yang semakin besar, seiring bertambahnya usia.
Menurut pemiliknya, sapi berkaki tiga itu sudah berumur sekitar 2,5 tahun. Sapi tersebut menderita cacat bawaan.Sejak lahir sudah tidak memiliki kaki depan sebelah kiri. "Sedangkan induknya dan anak sapi itu yang lain,lahir dalam kondisi normal semua," jelas Sapiah Istri M. Kasyah kepada sejumlah wartawan di rumahnya, Rabu (21/9).
Ketika sapi itu masih kecil,sebut Sapiah, sapi itu tidak begitu bermasalah. Dia (Sapi-red) bisa berlari-larian, seperti layaknya anak sapi lainnya. Tapi begitu usia bertambah dan badannya juga semakin besar. Sekarang sapi itu kalau berjalan agak tertatih-tatih.
Karena kondisinya itu sapi tersebut dikandangi saja sendirian. Sapiah harus memberinya pakan siang dan malam secara lebih spesial. Sedangkan sapinya yang lain, dia ikat dan gembalakan di pekarangan rumahnya.Sapiah sangat kasihan sama sapi berkaki tak lengkap itu. Masalahnya, kalau sapi tersebut berdiri lama-lama, agak kepayahan. Sebab, kakinya yang satu di bagian depan, tak sanggup menahan beban tubuhnya yang semakin besar, seiring bertambahnya usia.
the globe journal
Posted in: Aceh,Berita
