Friday, September 23, 2011

Banda Aceh, Pilot Project e-KTP

Banda Aceh - Kota Banda Aceh menjadi pilot project peluncuran program Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) untuk Provinsi Aceh. Pasalnya, ibukota provinsi ini merupakan satu-satunya daerah yang mulai menerapkan program e-KTP secara nasional.
Peluncuran program e-KTP dilakukanWakil Walikota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal di kantor Camat Kuta Alam. Dengan target dalam tempo tiga bulan, pengambilan sidik jari warga yang membuat e-KTP akan tuntas dilakukan.

"Kita menargetkan pengambilan sidik jari seluruh masyarakat untuk pembuatan e-KTP tuntas dalam 100 hari," ujar Wakil Walikota di sela-sela peluncuran program tersebut, Rabu (21/9).

Menurut Wakil Walikota, e-KTP sangat membantu pendataan secara baik dan akurat dan warga tidak lagi berpeluang memiliki KTP ganda maupun melakukan kecurangan. Hal ini mengingat data yang diambil sangat akurat mulai dari foto, sidik jari hingga pupil mata dan ini online ke Jakarta.

Mobilisasi

Mengingat pentingnya KTP elektronik, Illiza meminta seluruh aparatur tingkat gampong dan kecamatan agar memobilisasi masyarakat untuk membuat KTP supaya program tersebut selesai tepat waktu. Karenanya, sangat dibutuhkan keseriusan aparatur di tingkat gampong dan kecamatan dalam melakukan pengawasan.

Dikatakan, seharusnya program tersebut sudah diluncurkan pada 18 Agustus 2011, tetapi karena terkendala soal pengiriman perangkat dari pusat, sehingga launching baru dapat dilakukan Rabu (21/9) secara serentak diseluruh Kota Banda Aceh, kecuali untuk kecamatan Kutaraja pererangkatnya belum tiba dari Jakarta.

Menurit Illiza, sampai saat ini baru tiga kecamatan yang sudah mendapatkan dua perangkat, yakni Meuraxsa, Kuta Alam dan Syiah Kuala.Sedangkan kecamatan yang lain masih satu-satu perangkat dan ini akan dipenuhi secepatnya. "Kami berharap antusias masyarakat untuk mengurus e-KTP makin agresif, sehingga target yang diberikan tercapai," ujar Illiza.

Setelah peluncuran itu, proses pembuatan KTP mulai dialihkan di kantor camat dari Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (KPTSP) Kota Banda Aceh. Untuk itu, sembilan kantor camat sudah siap menangani proses pembuatan KTP elektronik tersebut. Termasuk kesiapan sumber daya manusianya. "Kalau untuk sumber daya manusianya, kita paling siap dari seluruh Aceh. Jadi, tidak ada lagi kendala penerapan KTP elektronik seperti sebelumnya," ujar Illiza.

Disebutkan, program KTP elektronik merupakan bentuk pelayan prima serta meminimalisasi penggandaan identitas warga kota Banda Aceh. Penerapan pelayanan sesuai surat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tertanggal 29 Juli 2011. "Dengan adanya KTP elektronik diharapkan data kependudukan di Kota Banda Aceh semakin valid," ujar Illiza.

 (Analisa)


 
Design by Fadel Aziz Pase | Bloggerized by Fadel Partner - Do'a Sepasang Bidadari | Salam Kanan Salam Kemenangan