BANDA ACEH -- Aceh Development Fund (ADF) mengajak publik khususnya masyarakat Aceh, untuk mendukung film Garamku tak Asin Lagi karya dua sineas muda Aceh Jamaluddin Phonna dan Azhari sebagai film favorit pemirsa dalam Eagle Awards Metro TV 2011.
Direktur Eksekutif ADF Afrizal Tjoetra, Selasa (4/10) mengatakan akan melakukan berbagai upaya agar film yang mengambil lokasi syuting di lokasi program Teknologi Ramah Lingkungan untuk Industri Proses Perikanan yang dikerjakan ADF dan mitranya di Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen mendapat dukung masyarakat.
Bentuk dukungan ADF terhadap film dokumenter hasil karya sineas muda Aceh itu adalah dengan cara mengirim SMS sebanyak-banyaknya agar film tersebut terpilih sebagai film favorit pemirsa. ADF juga akan memasang spanduk ajakan kepada publik untuk mendukung film itu di tempat-tempat strategis di Aceh.
"Kami sangat mengharapkan dukungan masyarakat Aceh agar film Garamku tak Asin Lagi dapat memenangkan nominasi favorit pemirsa," ujar Afrizal.
Dijelaskan bahwa ADF akan membangun pabrik garam beryodium di Kecamatan Jangka, Bireuen, untuk meningkatkan produktifitas garam masyarakat setempat yang selama ini dikelola secara tradisional.
"Pemilik industri garam beryodium yang segera dibangun itu adalah para petani garam yang tergabung dalam koperasi," katanya.
Generasi Kuneng Tantang Kandidat Kepala Daerah?
Yuk! Nonton film 'Garamku Tak Asin Lagi' malam ini pukul 20.30 WIB, Selasa (5/10), di kanal Metro TV. Dokumenter garapan dua sineas muda Aceh ini-Jamaluddin Phonna dan Azhari- berkisah tentang perjuangan sekelompok perempuan mempertahankan produksi garam tradisional di tengah gencarnya impor garam dari luar negeri. Ahmad Mirza Safwandy mewakili Generasi Kuneng dalam rilisnya kepada The Atjeh Post mengatakan, dokumenter itu jadi tantangan bagi masyarakat untuk mendukung karya tersebut atau membiarkan hasil kreasi putra Aceh itu bertarung sendirian di kompetisi film dokumenter favorit pemirsa EAGLE AWARD.
Ahmad Mirza menilai film ini jadi tantangan pertama bagi semua kandidat kepala daerah di Aceh untuk mengajak sebanyak mungkin pendukung mereka ramai-ramai mengirim sms dukungan.
"Sungguh, memberi dukungan kepada putra Aceh bukan perbuatan sia-sia dan tidak masuk kategori politik uang karena keberhasilan putra Aceh akan membanggakan Aceh," papar Mirza.
Mendukung 'Garamku Tak Asin Lagi' untuk merebut EAGLE AWARD, tambah Mirza, memiliki tiga alasan positif.
Pertama, kata dia, dokumenter itu merekam petani garam perempuan di Aceh yang bisa membuka mata semua pihak untuk menemukan solusi perubahan nasib rakyat kecil. "Khususnya petani dan lebih khusus lagi nasib perempuan di Aceh."
Kedua, lanjut Mirza, film ini juga berdampak positif mengikis pandangan yang sudah terlanjur berkembang di masyarakat bahwa produk impor lebih baik dari produk lokal. "Padahal, produk lokal tidak kalah dengan produk impor. Mendukung hasil jerih anak negeri jauh lebih utama," ujar Mirza.
Ketiga, sambung Mirza, dokumenter itu akan memberi spirit dan motivasi positif bagi generasi muda Aceh untuk terus berkarya dan berkompetisi secara sehat. "Aceh sangat membutuhkan generasi yang kaya ide dan karya sehingga tak terjebak dalam pemikiran konflik setelah damai hadir di Aceh."
Sebagai generasi muda, kata dia, mereka menantang semua kandidat kepala daerah untuk peduli pada ide dan karya anak muda.
Mirza juga mengingatkan, "jika nanti malam tidak sempat menonton karena berhalangan maka masih bisa nonton pada tayang ulang tanggal 12 dan 19 Oktober 2011 pukul 11.05-11.30 WIB. Kami meminta usai nonton dapat bersemangat untuk kirim sms dengan cara ketik eagle (spasi) garam kirim ke 9899."
Generasi Kuneng, kata dia, bukan organisasi tapi tempat kumpul anak-anak muda Aceh untuk bincang-bincang dengan lebih kreatif sekaligus membangun kepedulian saling mendukung ide dan karya kreatif Aneuk Aceh.
"Ini hanya salah satu dari cara anak muda Aceh membangun kembali karakter mulia Aceh yang dilambangkan dengan warna kuneng. Kami juga menggerakkan anak-anak muda di Banda Aceh, Pidie, Bireuen, Meulaboh dan daerah lainnya untuk ikut mengirim sms.
MICOM & The atjeh Post