ACEH UTARA — Komite Mahasiswa dan Pemuda Aceh bersama 29 organisasi masyarakat lain akan menggerahkan massa dari Aceh Utara dan Lhokseumawe ke Lapangan Hiraq Lhokseumawe, Senin (31/10). Massa akan meminta penundaan pemilihan kepala daerah (pilkada) 2011.
Koordinator Aksi Muryadi mengatakan, aksi damai di Lapangan Hiraq akan diikuti ribuan massa dari Kabupaten Aceh Utara dan Lhokseumawe. Aksi akan diiringi dengan zikir bersama. “Kita memohon kepada Allah agar tidak ada lagi perselisihan soal pilkada,” kata Muryadi saat dihubungi acehkita.com, Ahad (30/10).
Penundaan pilkada disuarakan massa, kata Muryadi, untuk menghindari konflik baru setelah pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan itu.
“Kita meminta agar para pihak untuk terbuka hatinya dan berpikir jangan sampai dengan pilkada ternyata malah menimbulkan keributan setelahnya,” lanjut Muryadi.
Dalam aksi yang akan dimulai pada pukul 09.00 WIB itu, massa akan menyampaikan pernyataan sikap. Mereka meminta agar Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Pemerintah Kota Lhokseumawe, DPRK, dan Komisi Independen Pemilihan (KIP) dari dua daerah tersebut untuk bersepakat menunda pelaksanaan pemilihan yang akan digelar pada 24 Desember nanti.
“Kita meminta bupati, walikota, DPRK, dan KIP supaya menunda pilkada hingga berakhirnya konflik resolusi,” sebut Muryadi. “Pilkada harus dilaksanakan sesuai dengan UUPA dan MoU Helsinki yang telah disepakati.”
UUPA merupakan UU No 11/2006 tentang Pemerintahan Aceh. Sementara MoU Helsinki merupakan kesepakatan damai antara Gerakan Aceh Merdeka dengan Pemerintah Indonesia di Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005 lalu.
Tigapuluh organisasi yang terlibat dalam aksi besok di antaranya, KMPA Aceh Utara, KMPA Lhokseumawe, Forkra, LSM 10, LSM Leukat, Meuligoe Pase, Yaban, Impau, Imau, dan Gempa, serta SMUR.
| ACEHKITA.COM