LANGSA (The Atjeh News) - Meskipun sudah dua kali masa kontrak kerjanya berakhir, tiga unit proyek pembangunan jembatan yang dananya bernilai miliaran rupiah bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) di Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur sampai saat ini belum juga rampung dikerjakan.
Informasi diperoleh Analisa Kamis (8/9) menyebutkan, kegiatan proyek tiga unit jembatan yang dikerjakan rekanan PT GMP dengan dana senilai Rp1 miliar itu pada pertengahan Agustus 2011 lalu telah berakhir kontrak kerjanya padahal sudah dilakukan adendum (perubahan-red) pada kontrak kerja pertama sekitar April 2011 lalu. Proyek tersebut berada di bawah tanggungjawab Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPD) Aceh Timur.
Dari pantauan Analisa di lapangan, terlihat pengerjaan ketiga proyek jembatan baru sampai tahap pengecoran lantainya saja, sehingga belum bisa dilintasi kendaraan bermotor. Sedangkan, tebing dan timbunan di kedua ujung jembatan belum ada sama sekali.
Masyarakat Kecamatan Simpang Jernih yang dimintai tanggapannya, sangat menyesalkan lambannya pengerjaan jembatan tersebut, terlebih jembatan ini merupakan sarana penghubung utama bagi mereka menuju ke wilayah lainnya maupun pusat Pemerintahan Aceh Timur yang saat ini berada di Idi.
Ambil Langkah Tegas
Bila pembangunan jembatan itu tidak juga rampung dikerjakan oleh pihak rekanan, sebaiknya Pemkab Aceh Timur segera mengambil langkah-langkah tegas untuk menuntaskan penyelesaiannya, karena jika dibiarkan terus seperti sekarang ini akan dapat berdampak sekali terhadap aktivitas masyarakat, terutama untuk jalur pengeluaran atau pendistribusian hasil komoditi serta memasok beragam kebutuhan pokok sehari-hari.
Belum rampungnya pembangunan jembatan tersebut mendapat perhatian khusus dari Bupati Aceh Timur, Muslim Hasballah, dimana didampingi Sekdakab Syaifannur dan rombongan lainnya meninjau lokasi pembangunan jembatan itu, Rabu (7/9).
Ketika itu, masyarakat meminta kepada Pemkab agar lebih diutamakan pembangunan sarana jalan dan jembatan di darah terpencil, karena ini merupakan faktor pendukung dalam peningkatan perekonomian masyarakat setempat. Selain itu, peningkatan mutu pendidikan juga lebih diperhatikan serta memberikan penyuluhan tentang pertanian karena mayoritas penduduk setempat merupakan petani.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Munir kepada wartawan ketika dimintai keterangannya terkait belum rampungnya pembangunan tiga unit jembatan tersebut mengakui, yang baru selesai sekitar 80 persen dan pengerjaannya masih terus dilanjutkan hingga akhir tahun ini.
Dari pantauan Analisa di lapangan, terlihat pengerjaan ketiga proyek jembatan baru sampai tahap pengecoran lantainya saja, sehingga belum bisa dilintasi kendaraan bermotor. Sedangkan, tebing dan timbunan di kedua ujung jembatan belum ada sama sekali.
Masyarakat Kecamatan Simpang Jernih yang dimintai tanggapannya, sangat menyesalkan lambannya pengerjaan jembatan tersebut, terlebih jembatan ini merupakan sarana penghubung utama bagi mereka menuju ke wilayah lainnya maupun pusat Pemerintahan Aceh Timur yang saat ini berada di Idi.
Ambil Langkah Tegas
Bila pembangunan jembatan itu tidak juga rampung dikerjakan oleh pihak rekanan, sebaiknya Pemkab Aceh Timur segera mengambil langkah-langkah tegas untuk menuntaskan penyelesaiannya, karena jika dibiarkan terus seperti sekarang ini akan dapat berdampak sekali terhadap aktivitas masyarakat, terutama untuk jalur pengeluaran atau pendistribusian hasil komoditi serta memasok beragam kebutuhan pokok sehari-hari.
Belum rampungnya pembangunan jembatan tersebut mendapat perhatian khusus dari Bupati Aceh Timur, Muslim Hasballah, dimana didampingi Sekdakab Syaifannur dan rombongan lainnya meninjau lokasi pembangunan jembatan itu, Rabu (7/9).
Ketika itu, masyarakat meminta kepada Pemkab agar lebih diutamakan pembangunan sarana jalan dan jembatan di darah terpencil, karena ini merupakan faktor pendukung dalam peningkatan perekonomian masyarakat setempat. Selain itu, peningkatan mutu pendidikan juga lebih diperhatikan serta memberikan penyuluhan tentang pertanian karena mayoritas penduduk setempat merupakan petani.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Munir kepada wartawan ketika dimintai keterangannya terkait belum rampungnya pembangunan tiga unit jembatan tersebut mengakui, yang baru selesai sekitar 80 persen dan pengerjaannya masih terus dilanjutkan hingga akhir tahun ini.
(Analisa).