BIREUEN - Aktivitas penebangan liar masih marak terjadi di Kabupaten Bireuen. Sebelum dipasarkan, kayu hasil rambahan secara tidak sah itu diduga ditampung oleh pengusaha sawmill.Pihak terkait tidak dapat bertindak tegas untuk menghenbtikan aktivitas itu. Akibatnya masyarakat pedalaman Kecamatan Jeunieb, Bireuen merasa terganggu dengan aktivitas itu. Burhanuddin (50) warga pedalaman Kecamatan Jeunieb, Kabupaten Bireuen, mengaku terganggu dan sangat resah dengan aktivitas ilegal loging tersebut.
Aku dia, aktivitas ilegal loging itu selain telah merusak hutan, ruas jalan desanya ikut rusak akibat pengangkutan hasil ilegal loging itu. "Untuk itu, pihak aparat yang terkait segera menghentikan aktivitas ilegal loging tersebut. Sebab, kalau dibiarkan begitu saja, sangat merugikan masyarakat setempat,"pinta dia.
Disebutkan Burhanuddin, jalan di desanya itu sudah rusak parah dan sangat sulit dilalui kendaraan, karena hampir tiap hari dilewati truk pengangkut kayu.Katanya lagi, di sekitar kawasan tersebut terdapat beberapa sawmill yang diduga ikut mengolah kayu hasil perambahan liar.
"Lokasi pengolahan kayu tersebut mungkin sengaja dibuat di kawasan yang agak jauh dari keramaian, sehingga luput dari pantauan petugas," ungkapnya seraya mengatakan masyarakat disekitar kawasan itu sudah tahu aktivitas itu, namun mereka tidak dapat berbuat banyak.
Sementara Kepala Bidang Kehutanan Dinas Pertanian Kabupaten Bireuen, Husnun A. Wahab, dikonfirmasi, membenarkan aksi penebangan liar masih banyak dilakukan di wilayah kerjanya.
Namun dia mengaku tidak dapat berbuat yang lebih tegas untuk menghentikannya, jika tidak didampingi aparat Kepolisian dan TNI. " Anggota Polhut hanya memberikan penyuluhan kepada pelaku atau pemilik sawmill, agar menghentikan kegiatan mereka," katanya.
Aku dia, aktivitas ilegal loging itu selain telah merusak hutan, ruas jalan desanya ikut rusak akibat pengangkutan hasil ilegal loging itu. "Untuk itu, pihak aparat yang terkait segera menghentikan aktivitas ilegal loging tersebut. Sebab, kalau dibiarkan begitu saja, sangat merugikan masyarakat setempat,"pinta dia.
Disebutkan Burhanuddin, jalan di desanya itu sudah rusak parah dan sangat sulit dilalui kendaraan, karena hampir tiap hari dilewati truk pengangkut kayu.Katanya lagi, di sekitar kawasan tersebut terdapat beberapa sawmill yang diduga ikut mengolah kayu hasil perambahan liar.
"Lokasi pengolahan kayu tersebut mungkin sengaja dibuat di kawasan yang agak jauh dari keramaian, sehingga luput dari pantauan petugas," ungkapnya seraya mengatakan masyarakat disekitar kawasan itu sudah tahu aktivitas itu, namun mereka tidak dapat berbuat banyak.
Sementara Kepala Bidang Kehutanan Dinas Pertanian Kabupaten Bireuen, Husnun A. Wahab, dikonfirmasi, membenarkan aksi penebangan liar masih banyak dilakukan di wilayah kerjanya.
Namun dia mengaku tidak dapat berbuat yang lebih tegas untuk menghentikannya, jika tidak didampingi aparat Kepolisian dan TNI. " Anggota Polhut hanya memberikan penyuluhan kepada pelaku atau pemilik sawmill, agar menghentikan kegiatan mereka," katanya.
waspada.co.id