BANDA ACEH - Sejak dua bulan terakhir aksi kekerasan bersenjata di Aceh, semakin sering terjadi dan kerap menimbulkan korban jiwa.
Misalnya penembakan Saiful Husen alias Cagee, mantan Ketua KPA Batee Iliek, Bireuen, Jumat (22/7) dan penembakan terhadap dua pedagang emas bernama Yusran serta Ramli, di Meulaboh, Aceh Barat, Sabtu (20/8).
Hingga kini, polisi belum mampu menangkap para pelaku. Karena itu banyak pihak mepertanyakan kenerja aparat keamanan terutama polisi sebagai pelindung masyarakat.
Pengamat masalah sosial politik dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Saifuddin Bantasyam,, Jumat (26/8) mengatakan untuk mengungkap kasus kekerasan bersenjata itu, polisi perlu meningkatkan operasi intelijen.
"Agar terdeteksi dimana senjata ilegal itu berada dan siapa pelakunya. Untuk menangkap tangan pelaku saat melakukan aksi itu sangat sulit. Pasalnya modus kejahatan yang dilakukan pelaku sering mencari tempat yang tidak disangka banyak orang. Apalagi komplotan tersebut telah mempersiapkan aksinya cukup matang sehingga mudah meloloskan diri dan kabur dari incaran," jelasnya.
Hal lain yang juga diangga penting adalah meningkatkan peran masyarakat supaya berani melapor dan menjadi saksi terhadap pemberantasan kejahan. "Karena itu polisi perlu melindungi," ujarnya.
Misalnya penembakan Saiful Husen alias Cagee, mantan Ketua KPA Batee Iliek, Bireuen, Jumat (22/7) dan penembakan terhadap dua pedagang emas bernama Yusran serta Ramli, di Meulaboh, Aceh Barat, Sabtu (20/8).
Hingga kini, polisi belum mampu menangkap para pelaku. Karena itu banyak pihak mepertanyakan kenerja aparat keamanan terutama polisi sebagai pelindung masyarakat.
Pengamat masalah sosial politik dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Saifuddin Bantasyam,, Jumat (26/8) mengatakan untuk mengungkap kasus kekerasan bersenjata itu, polisi perlu meningkatkan operasi intelijen.
"Agar terdeteksi dimana senjata ilegal itu berada dan siapa pelakunya. Untuk menangkap tangan pelaku saat melakukan aksi itu sangat sulit. Pasalnya modus kejahatan yang dilakukan pelaku sering mencari tempat yang tidak disangka banyak orang. Apalagi komplotan tersebut telah mempersiapkan aksinya cukup matang sehingga mudah meloloskan diri dan kabur dari incaran," jelasnya.
Hal lain yang juga diangga penting adalah meningkatkan peran masyarakat supaya berani melapor dan menjadi saksi terhadap pemberantasan kejahan. "Karena itu polisi perlu melindungi," ujarnya.
-MICOM