Banda Aceh - Tingkat penjualan produk pakaian di Pasar Aceh, Banda Aceh diperkirakan meningkat hingga lima kali lipat selama bulan puasa Ramadhan dan jumlahnya semakin meningkat menjelang Lebaran. Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, pengelola pusat perbelanjaan terbesar di kota Banda Aceh membuka dagangan hingga larut malam (midnight sale).
Meskipun tidak diberengi diskon layaknya midnight sale di berbagai kota-kota besar di luar Aceh, namun antusias masyarakat untuk berbelanja hingga tengah malam terlihat sangat tinggi, terutama pada sepekan menjelang lebaran ini.
"Pembukaan perdagangan hingga tengah malam di Pasar Aceh dilakukan mengingat besarnya antusias warga untuk memberli berbagai kebutuhan lebaran," ujar Ridwan, seorang pedagang setempat, Rabu (24/8) dinihari.
Dikatakan, umumnya warga berburu produk pakaian, sehingga tak mengherankan omzet dari penjualan pakaian jadi naik 2 hingga 5 kali lipat dibandingakn awal-awal Ramadhan lalu. Pembeli tidak hanya warga Banda Aceh atau Aceh Besat, namun juga asal sejumlah kabupaten lain seperti Sabang, Pidie dan Aceh Barat.
Kelas Bawah
Umumnya pembeli di pusat perbelanjaan yang terletak di tengah Kota Banda Aceh itu merupakan masyarakat kelas menengah ke bawah, sedangkan masyarakat kelas atas masih menjadikan Medan sebagai "surga belanja" mereka.
Di sisi lain, peningkatan omzet di pusat perbelanjaan juga disebabkan bertepatan dengan waktu penerimaan THR bagi para pekerja di Aceh. Biasanya, THR baru diberikan sekitar pertengahan Ramadhan atau pertengahan Agustus.
Akibat banyaknya warga yang menyerbu pusat perbelanjaan pada malam hari, ruas Jalan Diponogoro Banda Aceh menjadi macat layaknya siang hari. Kondisi ini diperparah lagi karena areal parkir sudah diserobot para pedagang kaki lima untuk berjualan. "Tidak ada lahan parkir lagi, lokasinya sudah diambil oleh pedagang kaki lima," ujar seorang penjaga parkir di Pasar Aceh. Puncak pembelian diperkirakan akan terjadi pada Sabtu-Minggu (28-29/8), karena merupakan minggu terakhir sebelum memasuki lebaran Idulfitri 1432 H yang jatuh pada 30-31 Agustus 2011.
Bukan saja pakaian, sejumlah toko elektronik di Banda Aceh juga bersaing ketat sehubungan meningkatnya permintaan barang-barang elektronik jelang lebaran ini. Apalagi berbagai toko elektronik memberikan diskon dan kredit tanpa uang pangkal.
"Minat warga tinggi memiliki barang eletronik jelang lebaran ini, karena masyarakat kita kepingin tanpil baru termasuk barang-barang eletronik sata lebaran nanti," ujar Sanusi seorang penjual barang elektronik di Banda Aceh.
(Analisa)