LANGSA —Buntut tidak dialokasikan dana paket lebaran oleh Pemko Langsa tahun 2011 ini, para guru mengancam akan mengadakan demo secara besar-besaran. Malah, kata Ketua Koalisi Guru Bersatu (Kobar GB), Rusli SAg, Kamis (25/8), bahwa ancaman ini bukanlah isapan jempol belaka. Menurut Rusli, tida ada alasan bagi Pemko Langsa untuk tidak memberikan perhatian kepada para guru yang notabene bertugas untuk mencerdaskan anak bangsa. Seharusnya perhatian jelang hari raya menjadi wajib bagi pemerintah, apalagi untuk hari-hari bahagia seperti ini.
“Pembantu-pembantu yang bekerja di toko-toko saja dapat paket lebaran, konon lagi para guru yang tugasnya tiap hari mengajar,” sebutnya seraya menambahkan ribuan guru di Kota Langsa merasa sangat kecewa terhadap kebijakan Pemko Langsa tidak menyelurkan paket lebaran. Rusli juga menilai, Pemko Langsa tidak peduli terhadap kesulitan yang dihadapi para guru, belum lagi dana-dana lain yang kerap bermasalah dalam proses pencairan. Kadang-kadang harus rapel berbulan-bulan lamanya, tapi para guru tetap tabah menghadapinya.
Sebagai perpanjangan tangan menyangkut penyetopan paket lebaran oleh pemko, Kobar GB Kota Langsa telah melayangkan surat ke DPRK Langsa untuk mempertanyakan kenapa dana paket lebaran tahun 2011 tidak dianggarkan. Jadi Kobar GB tetap ingin tahu alasan kenapa dewan tidak bersedia mengangarkan dana tersebut.
“Suratnya sudah kita antar langsung ke dewan kemarin, kita tunggu aja balasannya," sebutnya.Rasanya tidak masuk akan bila dana itu tidak dianggarakan, sementara untuk hal-hal lain ada, jadi sepertinya kita sulit menerimanya. "Intinya para guru tetap menuntut agar Pemko Langsa melalui dewan agar lebih peduli tehadap para guru dengan mengangarkan dana dimaksud. Dan ini salah satu bukti keseriusan kami dan para guru untuk melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran," imbuh Rusli lagi.
Sedangkan surat bukti protes yang dilayangkan ke dewan ditandatangani Ketua Kobar GB Langsa, Rusli,Sag dan Ketua PGRI Kota Langsa, Drs Abdurrahman Ardo dengan tembusan Walikota Langsa serta Dinas Pendidikan Kota Langsa. Seperti pernah diberitakan, Pemko Langsa tak memberikan paket lebaran kepada pegawai negeri sipil (PNS) serta honorer. Dengan alasan, anggaran yang dimiliki Pemko Langsa defisit.
“Pembantu-pembantu yang bekerja di toko-toko saja dapat paket lebaran, konon lagi para guru yang tugasnya tiap hari mengajar,” sebutnya seraya menambahkan ribuan guru di Kota Langsa merasa sangat kecewa terhadap kebijakan Pemko Langsa tidak menyelurkan paket lebaran. Rusli juga menilai, Pemko Langsa tidak peduli terhadap kesulitan yang dihadapi para guru, belum lagi dana-dana lain yang kerap bermasalah dalam proses pencairan. Kadang-kadang harus rapel berbulan-bulan lamanya, tapi para guru tetap tabah menghadapinya.
Sebagai perpanjangan tangan menyangkut penyetopan paket lebaran oleh pemko, Kobar GB Kota Langsa telah melayangkan surat ke DPRK Langsa untuk mempertanyakan kenapa dana paket lebaran tahun 2011 tidak dianggarkan. Jadi Kobar GB tetap ingin tahu alasan kenapa dewan tidak bersedia mengangarkan dana tersebut.
“Suratnya sudah kita antar langsung ke dewan kemarin, kita tunggu aja balasannya," sebutnya.Rasanya tidak masuk akan bila dana itu tidak dianggarakan, sementara untuk hal-hal lain ada, jadi sepertinya kita sulit menerimanya. "Intinya para guru tetap menuntut agar Pemko Langsa melalui dewan agar lebih peduli tehadap para guru dengan mengangarkan dana dimaksud. Dan ini salah satu bukti keseriusan kami dan para guru untuk melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran," imbuh Rusli lagi.
Sedangkan surat bukti protes yang dilayangkan ke dewan ditandatangani Ketua Kobar GB Langsa, Rusli,Sag dan Ketua PGRI Kota Langsa, Drs Abdurrahman Ardo dengan tembusan Walikota Langsa serta Dinas Pendidikan Kota Langsa. Seperti pernah diberitakan, Pemko Langsa tak memberikan paket lebaran kepada pegawai negeri sipil (PNS) serta honorer. Dengan alasan, anggaran yang dimiliki Pemko Langsa defisit.
rakyataceh.com